Minggu, 01 November 2015

This Is Me

Terkadang aku berpikir, bahwa aku ini sangat payah
Aku tidak mampu membuat diriku ini seperti sebuah bintang yang bersinar terang
Oh, jangankan bintang,
Membuatku seperti lilin yang menyala saja sangat sulit

Kemudian lelaki itu datang kehadapanku
Dia datang dan dia berkata bahwa dia mengagumiku
Tunggu, darimana dia melihat sisi itu?

Aku bukan orang yang seharusnya kau cari, sayang
Aku bukanlah gadis yang selama ini kau kagumi
Aku selalu ingin menujukkan pada dunia, bahwa aku ini orang yang kuat
Aku bukan orang yang selalu ditindas
Aku selalu membuat kekacauan supaya orang melihat 'Inilah aku'

Tapi selajutnya kau datang
Kau berkata bahwa aku ini baik
Kau bahkan menyatakan bahwa kau mencintaiku

Seharusnya, aku bergembira ketika kau mengatakan hal itu
Tapi apa? Aku malah merasa begitu rendah ketika kau berkata seperti itu
Pantaskah aku bersamamu? Bagaimana dengan orang yang lebih dulu mengagumi dirimu?

Karenamu, sekali lagi, aku sangat payah
Aku memendam semua ini dihadapanmu
Aku hanya takut kau meninggalkanku
Aku tahu, aku tak perlu lagi membuat kekacauan, karena bagimu 'Inilah aku'


Aku tertekan
Aku harus bersikap manis dihadapanmu
Aku harus bertutur kata sopan ketika bersamamu
Dan aku harus mengatur emosiku saat berbicara denganmu

Nyatanya,
Aku ini gadis yang nakal
Aku ini gadis yang tidak sopan
Dan aku gadis yang mudah marah sebenarnya

Tapi, aku benar - benar mencintaimu
Aku mau bersikap manis
Aku mau bertutur kata yang sopan
Dan aku mau mengatur emosiku
Semua itu demi dirimu

Tapi jangan tinggalkan aku yang buruk ini
Demi apapun, aku lebih memilih mati tertusuk 
daripada melihatmu bersama jalang lain itu
Hey, jangan cintai orang selain aku, oke?

Memory (Drabble Fict)


DedidoJjang's

Ketika namja itu membuka lemari yeoja itu, dia menemukan sebuah album kenangan. Disitu terdapat banyak fotonya bersama yeoja itu. Perlahan air matanya mulai menetes. Dia buka lembaran demi lembaran album itu. Kemudian dia menemukan foto dimana dia dan yeoja itu sedang berada di Namsan Tower. Air matanya kembali menetes, namun kali ini lebih deras. Kemudian, dia meletakkan album itu dan mengambil mp3 player milik yeoja itu. Dijejalkannya headset warna pink itu ke kedua telinganya. Terdengar olehnya lagu solonya sendiri, Sofa.

“Kau bahkan menyimpan lagu soloku.” Gumam namja itu.

Kemudian dia kembali meletakkan mp3 player itu disebelah album kenangannya. Dia mulai memunguti pakaian di lemari itu untuk diletakkan di sebuah boks. Dibawah semua tumpukan pakaian itu, dia menemukan secarik surat dengan amplop warna pink. Lalu dia membukanya dan membacanya.

‘Aku baru tahu kalau aku mencintaimu. Aku baru sadar bahwa aku menyayangimu. Aku baru tahu jika aku menyayangi seseorang yang bernama Jeon Jungkook. Aku sangat menyayanginya. Aku tahu, kau menemukan dan membaca surat ini ketika aku sudah tidak berada di sampingmu. Maaf, aku tidak membertitahumu jika aku akan pergi secepat ini. Aku tidak mau membuatmu sedih dengan pernyataanku. Aku lebih memilih merasakan rasa sakit ini sendirian. Aku tidak mau membuat seorang Jeon Jungkook yang periang menjadi murung karena aku.  Aku akan bilang pada Tuhan, bahwa kau sangat menyayangiku. Kaulah satu – satunya yang paling mengerti aku. Tuhan pasti mempertemukan kita. Tapi aku mengerti, itu bukan sekarang, saat kau membaca surat ini. Kita akan bertemu di dunia yang sangat indah, sangat bersih dan sangat putih, yaitu surga. Aku yakin kau mampu melewati hari – harimu tanpa aku. Saranghae, Jeon Jungkook.’

“Selamat jalan, yeojachinguku.” Gumam namja itu sambil meremas kuat surat itu dan menangis sejadi – jadinya.